Selasa, 17 Juni 2014

Presiden Masa Depan Indonesia



Oleh: Adi Hariyanto, SE

Tepat di tahun 2014 ini Indonesia akan berumur 69 tahun dari kemerdekaan yang terdeklarasi pada Agustus 1945. Perjuangan yang tidak mudah untuk dapat berdiri menjadi bangsa yang merdeka. Sejak saat itu kegiatan memerdekaan bangsa sebenarnya baru dimulai. Memajukan rakyat dengan pendidikan, pembangunan negara, pengentasan kemiskinan bangsa, memartabatkan Indonesia dan menyatukan seluruh seluruh nusantara. Soekarno adalah orang pertama yang betanggungjawab mengendalikan negara ini dan melaksanakan semua hal yang tersebut diatas.

Sekarang, 5 Presiden telah menggantikan Soekarno dari Soeharto di jaman Orde Baru, BJ. Habibi di awal reformasi, Abdulrahaman Wakhid (GUS DUR) yang mengusung toleransi agama dan etnis, Megawati, dan Susilo Bambang Yudoyono. Kebijakan memajukan negara dari 5 presiden yang berbeda juga meninggalkan tanya tentang arah jalan, kemana indonesia ini akan dibawah. Mereka bertanggung jawab atas kepentingan rakyat, dan mereka juga tidak dapat lepas dari tanggungan politik yang membesarkan mereka. Indonesia tidak terbangun secara utuh. Kepentingan-kepetingan kelompok sudah terlihat nyata seiring waktu berjalan yang dibawa oleh masing-masing pemimpin. Baik Buruknya rasanya sudah dirasakan seluruhpendiduduk indonesia.

Pemilihan presiden sudah akan berlangsung untuk mempimpin indonesia 5 tahun ke depan. Rakyat disuguhkan pada calon-calon yang lahir dari dua lingkungan yang berbeda, memiliki misi, memiliki kemampuan besar membawa indonesia. Lantas, Bagaimana Presiden yang diminta oleh rakyat, mungkin hal-hal berikut menjadi hal penting untuk presiden masa depan Indonesia:
  1. Pemimpin mampu memahamai 4 pilar Kebangsaan dan menjalankan fungsinya (NKRI, UUD 1945, PANCASILA, BHINEKA TUNGGAL IKA) 
  2. Pemimpin harus tahu keadaan rakyat dari Sabang sampai Merauke.
  3. Pemimpin bukan Bos, tapi pemimpin adalah kondektur pembangunan.
  4. Pemimpin bukan penghimbau, tapi pemimpin adalah membuat tindakan dari permasalahan klasik Indonesia. 
  5. Indonensia mengalami krisis kejujuran dan krisis kepercayaan dari rakyat. Petinggi pemerintah dan pejabat harus menyelesaikan itu.
  6. Indonesia butuhpemimpin amanah dan jujur.
  7. Pemimpin yang tak takut miskin dan mati demi negaranya.
Indonesia memang akan sulit menemukan sosok pemimpin dari tujuh kriteria tadi. Rakyat menaruh harapan besar pada setiap pilihanannya. Di sisi lain, rakyat mulai apatis dan jenuh dengan politik yang hidup dipemerintahan ini. Pilihan hanya tinggal pilihan, harapan hanya tinggal harapan yang hanya tertulis dan kertas dan masuk gudang. Membenahi Indonnesia tidak mudah, tapi setidaknya calon-calon pemimpin itu harus sadar, dia bukan hanya penguasa, tapi dia adalah penanggung hidup sekian juta rakyat Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar